“SATE NANGKA”
Nano dan Adi bermain ke rumah nenek
Haris.mereka memang suka ke sana sambil menemani nenek Haris. Ketika tiba di
situ Nano melihat buah nangka yang telah masak.
Nano : “nangkanya tidak dijual saja,Nek?”
Nenek Haris :”Nenek menunggu Bah A Hong.
Dia biasanya datang kesini dan
membayar seribu rupiah
perbuahnya !”
Adi : “Buah sebesar itu Cuma seharga
seharga seribu rupiah Nek?”
( Adi sambil membelakkan mata )
Nano : “Harga di pasar mungkin bisa
lebih , Di!”
Nenek Haris : “Masih ada orang yang mau datang membeli di
sini saja sudah
untung “ (nadanya
pasrah dan menerima apa adanya )
Adi
: “Hmm ......kalau
boleh, kami akan menjualnya, Nek Pokoknya
paling sedikit nenek
dapatnya 3000 rupiah, boleh Nek...?
Nenek Haris :” boleh saja, asal nanti
kalian tidak di marahi orang kalian.”
Adi :” beresss Nek! Ini kan
pekerjaan halal, tak mungkin orang tua
kami marah!” ( adi
dengan penuh semangat )
Adi dan Nano lalu membawa buah nangka dengan
karung goni ke rumah Nano.
Adi : “Kamu macam-macam saja ,Di?”
Nano : “ Dimana kita akan menjual buah
nangka ini dengan seharga
3000 rupiah atau
lebih ,Di?”
Adi : “ Tenang ,No?.... Aku ada akal
,gimana kalau kita buat sate
nangka. Musim kemarau
belum habis, Pasti akan habis landas
bila kita jual di
pasar atau terminal !”
Adi dan Nano lalu membelah buah nangka itu ,
Isinya disayat lalu bijinya dikeluarkan.Nano menyiapkan batang-batang lidi ,Dan
buah nangka yang bijinya sudah dikeluarkan, ditusukkan ke lidi. Satu batang
lidi berisi 4 hingga 5 buah.
Satu jam kemudian , Nano dan Adi sudah
menjinjing baskom yang berisi 40 tusuk sate nangka ditutup plastik bening. Lalu
mereka berjalan menuju terminal bis dan angkot yang menghubungkan Kampung
mereka dengan Kota.
Adi dan Nano : “Sate....Sate...Sate
nangka?, siapa mau beli 1 tusuk 200
rupiah,dijamin
uenak tenan...............?”
Sekejap saja, Sopir dan kernet mengerumpuni
dagangan Adi dan Nano. Di terminal itu saja, dalam waktu singkat sudah habis 30
tusuk. Mereka berjalan di bawah terik matahari yang panas.
Adi : “ Enam ribu rupiah sudah
ditangan kita, bawa pulang saja
nangka ini ya No.....!”
Akhirnya Adi dan Nanopun pulang ke Rumah
Nenek Haris , tiba di Rumah Nenek Haris Mata Nenek berkaca-kaca menyambut
kedatangan Adi dan Nano.
Nano : “Nenek.... ini hasilnya.....?”
(Lalu Nano menyerahkan
uangnya kepada Nenek Haris).
Nenek Haris : “Wah...Wah...Banyak
betul,Adi, Nano ?”
(Ucap nenek dengan
lirih)
“Nenek akan mengambil
Rp 4.000,00 saja. Sisanya buat kalian
berdua ,Nangka
sisanya buat Adik kalian...?”
Adi dan Nano saling menatap.
Nano : “Egg....... kami tidak terlalu
memerlukan uang ,Nek.Nenek pasti
lebih perlu, Kami
membawa nangka yang tersisa ini saja?”
Nenek Haris : “Tidak Nak....,Empat ribu
sudah lebih dari cukup.Ingat, biasanya
nenek Cuma mendapat
seribu rupiah. Kalian memang hebat, Banyak
akal. (Nenek terus
memaksa mereka)
Adi : “ Baiklah, Nek...! Terima
kasih banyak kalau begitu !”
(mereka tak mau
mengecewakan nenek yang berniat baik ini)
Nenek Haris : “Adi,Nano... Nanti kalau
ada yang matang lagi, boleh kalian jual ?”
( Pesan Nenek Haris
hendak Pulang)
Dalam perjalanan pulang mereka berfikir-fikir
saat perjalanan pulang ke Rumah sendiri.
Nano : “ Tabungan kita tambah lagi,
Di...!, Ditambah lagi dengan sate nangka yang manis
dan lezat ini?”
Adi : “ Berbuat kebaikan , memang
selalu ada buah hasilnya, No....!????
cerpennya bagus banget kak
BalasHapustokopedia alfamart